19 Apr 2025, Sat

Debat Cagub di PSU Kabupaten Tasikmalaya Dipenuhi Aksi Teater Menolak Politik Uang


PR GARUT –

Debat antara calon bupati pada pemungutan suara ulang (PSU) yang diselenggarakan KPU Kabupaten Tasikmalaya di Hotel Alhambra, Singaparna, pada pukul 20:00 WIB tanggal 14 April 2025 dipenuhi dengan peristiwa dramatis dari seorangaktivis asal Tasikmalaya.

Aksi tersebut digelar di luar hotel dengan aksi orasi yang mewarnai jalanya debat. Pendemo sempat memaksa masuk ke ruang debat, dengan dalih menginginkan ikut memberikan pertanyaan. Namun dicegah oleh aparat yang melalukan pengamanan.

Pada saat acara debat ketiga berlangsung, pasangan calon nomor urut 03, yakni Ai Diantani beserta Iip Miftahul Paoz—yang didukung oleh partai-partai seperti PDI Perjuangan, PKB, Nasdem, serta PBB—telah hadir untuk memulainya.

Setelah itu, Paslon yang hadir di tempat debat adalah pasangan nomor urut 01 yaitu Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly. Mereka didukung oleh Partai Golkar, PAN serta delapan partai lainnya yang bukan bagian dari parlemen.

Mengikuti pasangan terakhir yang tiba, yaitu paslon 02 Cecep Nurul Yakin dan Asep Sopari Alayubi dari Partai Gerindra, PPP, Demokrat, dan PKS. Keempat pasangan calon tersebut sempat berbincang secara santai sebelum melakukan debat.


Dipastikan debat hanya berpangsung satu kali saja. Ini adalah debat dalam PSU Kabupaten Tasikmalaya,” kata Ketua KPU Kabupaten Tasikmalaya, Ami Imran Tamami di lokasi debat.

Pada pelaksanaanya debat berjalan normal, ketiga pasangan calon menjawab pertanyaan yang dibacakan moderator. Sesi lain, tiap pasangan calon saling melempar pertanyaan dan pernyataan dari calon lain.


Demonstrasi Tolak Politik Uang serta Kandidat yang Punya Dua Istri

Meski debat pasangan calon landai, namun diluar ruang debat berlangsung aksi demo yang dilakukan Givan Alifia Muldan yang berorasi seorang diri dengan mengenakan kain daster dan kerudung.

Sebelum menggelar demo di lokasi air mancur hotel tempat penyelebggaraan debat, dia sempat memaksa masuk ke lokasi debat namun dicegah Petugas.

Dalam orasinya demo terfokus pada PSU dengan menolak politik uang, Givan juga meminta agar masyarakat abaikan calon yang memiliki istri dua.


Agar lebih efektif daripada sekadar menyampaikan visi misi secara monoton, kata dia. “Saya hadir untuk berpartisipasi dalam debat dan menguji para kandidat bupati serta calon wakil bupati dengan cara langsung.”


Terutama, hindari adanya money politics dalam kegiatan PSU kali ini karena hal tersebut dapat menghancurkan struktur demokrasi. Money politics sama seperti kanker Stadium 4 yang perlu diwaspadai. Kita harus berusaha bersama untuk mencegahnya supaya tidak terjadi selama PSU sekarang. Ancaman serius ini,” lanjutnya.

Bukan hanya itu saja, para demonstran juga membahas tentang praktik polygamy dari seorang calon bupati yang mereka anggap meresahkan. Mereka berpendapat bahwa polygamy dapat menyakitkan bagi wanita, walaupun hal tersebut dilegalkan oleh agama.


Jadi, saya memilih untuk mengenakan busana ini dengan sengaja sebagai bentuk kritikan demi mensejahterahkan wanita daripada hanya mendewa-dewakan mereka. Kamilah yang menolak paslon yang menyebutkan poligami di kampanye mereka karena akan ada beban tambahan bagi dapur rumah tangga dan memberatkan individunya jika hal tersebut terwujud,” ungkapnya.

Menurut dia, orasi ini juga untuk merajut kolaborasi antara warga sipil saja melainkan semua pihak. Pihaknya khawatir integritas digerogoti secara sistematis. PSU ini bukan sekedar ajang pesta demokrasi saja, tetapi ada aspek lainnya.


Belum termasuk berbagai masalah lokal yang ada saat ini, yang perlu diselesaikan oleh pemimpin Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.

Setelah kehadirannya tersebut, dia berkeinginan untuk bertemu dengan beberapa kandidat Bupati Tasikmalaya. Dia menegaskan, “Sepertinya dari segi visi dan misi mereka, hal-hal ini hanya sebatas formalitas dan belum tentu benar-benar akan diwujudkan.”

Walaupun ada orasi, tetapi proses debat tidak terpengaruh. Kepolisian dari Polres Tasikmalaya berhasil menenangkan keadaan. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *