13 May 2025, Tue 6:21:36 AM


PALANGKA RAYA, politics.apabisa.com | apabisa.com.CO

– Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng), Noor Fazariah Kamayanti, sepenuhnya mensupport implementasi program pasar murah di daerah Kalteng tersebut.

Menurut dia, ide ini sungguh mendukung bagi penduduk pedesaan, khususnya pada saat biaya kebutuhan dasar semakin melambung baru-baru ini.

“Apabila pasar murah diadakan di desa, menurut pendapat saya secara personal, hal tersebut sangatlah baik, sebab minimal dapat membantu mengurangi bebannya warga. Kami semua sadar bahwa harga bahan pokok tengah naik,” katanya pada hari Selasa (15/4) lalu.

Anggota dewan dari Fraksi Partai Golkar tersebut mementaskan bahwa implementasi pasar murah harus benar-benar menciptakan dampak positif bagi publik. Dia memperingatkan untuk memastikan bahwa harga pada pasar murah seharusnya tidak cuma sedikit lebih rendah dibandingkan dengan harga pasaran biasa.

“Harapannya adalah harga harus sangat terjangkau. Tidak hanya berbeda sekitar Rp1.000 atau Rp2.000 saja. Setidaknya selisih harganya minimal Rp5.000 sampai dengan Rp10.000 supaya keuntungannya bisa dirasakan,” katanya.

Di samping itu, dia juga menekankan pentingnya jadwal penyelenggaraan pasar murah. Anggota parlemen wanita tersebut menyatakan bahwa pesta diskon sebaiknya tidak terbatas pada momen-momen seperti perayaan agama atau nasional saja.

“Sebisa mungkin hindari hal ini hanya pada hari besar saja, karena akan menyulitkan para pedagang lainnya. Mereka pun sedang berusaha untuk mendapatkan penghidupan dan bersaing di pasaran, tetapi penjualan mereka malah menjadi sepi,” ujarnya.

Anggota legislatif dari Dapil V Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas tersebut juga menekankan pentingnya perencangan teknis yang baik dalam penyelenggaraan pasar murah. Dia merasa bahwa penerapan sistem kupon dapat membantu mencegah kerumunan orang dan situasi tidak terkendali selama acara berlangsung.

“Pastikan bahwa mereka yang memiliki kemampuan untuk membeli tidak mendapatkan terlalu banyak barang, sedangkan kelompok masyarakat yang sebenarnya sangat memerlukan justru tidak mendapatkannya. Sebaiknya diterapkan suatu sistem semacam kupon sehingga orang-orang tidak perlu berebut,” katanya.

Dia juga menyarankan untuk memberi kesempatan pada masyarakat dalam memilih barang yang mereka butuhkan, daripada menggunakan sistem paket yang cenderung tak cocok dengan keperluan beberapa orang.

“Jangan dijual dalam satu paket. Contohnya seperti tepung, gula, dan kopi dengan harga Rp20.000, sebab kebutuhan setiap orang beragam. Beberapa mungkin tak memerlukan tepung, tetapi malahan lebih membutuhkan gula atau barang keperluan pokok lainnya,” jelasnya.

Bukan cuma bahan pokok, dia pun menginginkan agar pasar murah memperhatikan kebutuhan lain yang tak kalah penting, misalnya susu untuk bayi. “Umumnya, pasar murah hanya menekankan pada bahan pokok saja. Di masa mendatang, sebaiknya disiapkan pula produk seperti susu anak, walaupun dalam jumlah terbatas,” imbuhnya.

(hfz)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *