19 Apr 2025, Sat

Sambas Raya Bangkit: Apa yang Akan Dilakukan 1,2 Juta Warga Kalimantan Barat?


PR GARUT-

Kalimantan Barat (Kalbar) saat ini dilanda perdebatan, namun tidak disebabkan oleh bencana alam maupun konflik, melainkan akibat wacana besar tentang pemecahan wilayah yang berpotensi merombak tata letak administratif di Pulau Kalimantan. Diperkirakan sekitar 1.208.332 penduduk bersiap untuk meninggalkan provinsi asal mereka dengan tujuan menciptakan visi baru yaitu Pembentukan Provinsi Sambas Raya.

Ketertarikan terhadap pembagian wilayah ini telah muncul lagi dan mendapat perhatian besar. Tiga area di Kalbar yaitu Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, serta Kota Singkawang adalah pihak-pihak utama dalam diskusi tentang pemisahan tersebut. Masing-masing dari ketiganya mempunyai latar belakang histori, budaya, dan hubungan sosial yang kuat, yang diyakininya sebagai dasar penting bagi upaya penciptaan suatu entitas otonom baru.


Wilayah yang Diperkirakan Akan ‘Pindah Tempat’

Kabupaten Sambas

Dengan populasi sebanyak 654.912 jiwa (BPS 2024), wilayah ini berperan penting sebagai kandidat untuk pembentukan provinsi baru. Sambas terkenal karena memiliki warisan budaya Melayu yang mendalam serta posisi geografis yang menguntungkan di perbatasan dengan negara Malaysia.

Kabupaten Bengkayang

Dengan populasi sebanyak 303.422 orang, Bengkayang adalah sebuah wilayah berupa dataran tinggi yang terkenal dengan kekayaannya dalam sumber daya alam. Penduduk setempat diyakini mendukung ide tersebut untuk mencapai pertumbuhan dan pembangunan yang merata.

Kota Singkawang

Kota terkenal dengan sebutan “Kota Seribu Kelenteng” ini memiliki populasi 249.998 jiwa dan menampilkan warisan budaya Tionghoa yang mendalam. Salah satu faktor penting lainnya adalah hasrat Singkawang untuk tidak lagi bergantung pada sistem Kalbar.

Apabila dijumlahkan, jumlah populasi dari tiga daerah itu melebihi 1,2 juta orang, yang cukup signifikan untuk mendirikan sebuah provinsi baru.


Apa Yang Mendasari Perbincangan Ini?

Pembahasan tentang pendirian Propinsi Sambas Raya memang tidak tergolong sebagai ide segar. Sudah lama wacana ini ada sejak permulaan tahun 2000-an, tetapi seringkali sirna akibat arus perkembangan politik serta fokus pada kebijakan pembangunan tingkat nasional. Sekarang, gagasan itu muncul lagi, didukung oleh beberapa kelompok masyarakat yang menganggap diri mereka kurang diperhatikan oleh pemerintahan pusat di Pontianak.

Perbedaan dalam perkembangan, kesulitan mengakses birokrasi, ditambah dengan keinginan masyarakat untuk mandiri di wilayah mereka sendiri merupakan alasan utama bagi para pendukung pemisahan administratif tersebut. Menurut pandangan mereka, otentikasi melalui pembentukan provinsi baru dapat menjadi jawaban agar pertumbuhan lebih cepat tercapai dan pemanfaatan sumber daya setempat bisa dilakukan secara efektif.

Perlu ditekankan kembali bahwa pembentukan Provinsi Sambas Raya hanyalah ide yang belum menjadi realitas. Hingga saat ini, tidak ada keputusan pasti dari pemerintah pusat atau setujui oleh DPR RI. Meskipun demikian, dukungan dari kalangan masyarakat semakin meningkat, termasuk para pemimpin komunitas dan politisi lokal yang telah memulai dialog umum tentang masalah ini.

Apakah Kalimantan Barat akan kehilangan tiga wilayah utamanya? Atau mungkin Sambas Raya hanyalah impian lama yang sekali lagi terlelap?

Waktu akan memberikan jawaban. Akan tetapi satu hal terjamin: gagasan ini telah menghidupkan kembali semangat jutaan orang di wilayah utaranya Kalimantan Barat untuk melihat masa depan penuh optimisme. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *