9 May 2025, Fri 9:58:10 PM

Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea Akan Pindahkan Dana dan Gaji ASN ke Bank Lain Setelah Keluar Dari Bank SulutGo


, Gorontalo –

Wali Kota Gorontalo, Adhan Dambea, memastikan Pemerintah Kota Gorontalo akan memindahkan seluruh dana milik daerah dari Bank SulutGo (BSG) ke bank umum.

Tindakan tegas ini dilakukan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank SulutGo 2025 memutuskan untuk tidak memberikan tempat duduk bagi perwakilan Gorontalo dalam susunan komisari mereka.

“Ini merupakan suatu penistaan terhadap Gorontalo. Tidak ada pengakuan,” ungkap Adhan kepada , pada hari Rabu, 9 April 2025.

Menurutnya, pengangkatan komisaris baru tersebut tidak mencerminkan semangat kolektif antardaerah pemegang saham.

Sebaliknya, dia berpendapat bahwa para calon yang dipilih cenderung adalah orang-orang terdekat dari Gubernur Sulawesi Utara, termasuk bekas kepala daerah serta keluarga anggota pemerintah senior.

Adhan menjelaskan bahwa seluruh dana yang selama ini disimpan di BSG, termasuk kas daerah dan pembayaran gaji aparatur sipil negara (ASN), akan dipindahkan ke bank lain.

“Masalah detail gajinya bukan tanggung jawab kami, itu merupakan kewenangan BSG. Yang pasti dana tersebut akan segera dipindahkan,” tandasnya.

Untuk dana yang butuh persetujuan dari pusat, seperti Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus, Pemkot akan segera berkonsultasi dengan Kementerian Keuangan, baik yang ada di Gorontalo maupun langsung ke Jakarta.

“Jika dana yang dikelola oleh pemkot sendiri, kita dapat melaksanakannya secara langsung. Namun untuk kasus lainnya, kita perlu berkonsultasi,” katanya.


Pembukaan Proses Pendirian Bank Daerah Untuk Provinsi Gorontalo

Selain itu, Adhan pun berniat untuk mendukung penciptaan bank lokal yang dimiliki oleh Provinsi Gorontalo.

Dia menganggap hal itu sebagai solusi supaya di masa mendatang wilayah tersebut tidak lagi tergantung pada keputusan eksternal yang kurang adil.

“Insya Allah melalui Pak Jusuf Kalla, saya berencana mencari ketemuan dengan Chairul Tanjung. Kami menginginkan pembangunan bank yang dimiliki oleh masyarakat Gorontalo. Apabila memungkinkan, dana awal sebesar Rp1 triliun sudah cukup,” ucapnya.

Adhan menyatakan dirinya siap untuk memajukan komunikasi politik dan ekonomi sehingga rencana itu dapat diwujudkan dengan cepat guna kemaslahatan warga Gorontalo secara keseluruhan.


Riwayat Peristiwa: Penyebab Gorontalo Cabut diri dari Bank SulutGo

Tension between the local government of Gorontalo and the management of Bank SulutGo began to surface as they approached the scheduled Annual General Meeting of Shareholders (AGM) for the year 2025.

Rapat Umum Pemegang Saham Tertinggi ini pada dasarnya bertujuan sebagai wadah bagi pemegang saham untuk mengungkapkan pandangan mereka serta menentukan kebijakan utama bank, mencakup struktur komisaris dan direktur.

Namun harapan tersebut sirna ketika perwakilan Gorontalo merasa dikesampingkan dari pengambilan keputusan penting.

Puncaknya terjadi pada RUPS yang digelar tertutup di Kantor Pusat BSG, Manado, pada 9 April 2025. Dalam rapat tersebut, pimpinan sidang yakni Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, langsung menyodorkan empat nama baru untuk posisi komisaris, tanpa memberi ruang negosiasi kepada delegasi dari Gorontalo.

Padahal, pihak Gorontalo berharap ada waktu untuk melobi dan menyampaikan usulan nama, sebagaimana biasanya terjadi setelah jeda makan siang.

Saat mereka mengetahui bahwa daftar yang disajikan tidak memungkinkan representasi Gorontalo, para pemimpin daerah setempat meninggalkan pertemuan tersebut sebagai tanda protes.

Untuk mereka, ketidakhadiran perwakilan dari Gorontalo dalam posisi komisar bukan saja melanggar ideologi representasi para pemegang saham, tapi juga dipandang sebagai tindakan penghinaan atas sumbangan serta keberadaan Gorontalo di lingkungan BSG.

Sejauh ini, Gorontalo tidak hanya bertindak sebagai pemilik saham, tetapi juga menitipkan dana operasional daerah di bank tersebut.

Sebentar setelah rapat umum pemegang saham, beberapa pejabat pemerintahan lokal mulai mengemukakan niat mereka untuk mencairkan semua dana kota yang ada di BSG, ini mencakup dana penyertaan modal serta dana operasional seperti upah pegawai negeri sipil.

Bupati Gorontalo menunjukkan sikap tegas dengan mengumumkan bahwa seluruh anggaran Kabupaten akan dicabut secara keseluruhan sebagai respons atas putusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Walikota Gorontalo juga telah mendeklarasikan tindakan yang sama, termasuk memulai untuk merancang opsi cadangan dengan cara mentransfer rekening kas pemerintah lokal ke bank umum lainnya serta berusaha membentuk bank khusus milik Gorontalo.

Dia pun berniat untuk mengadakan kajian bersama Kementerian Keuangan tentang penyaluran dana serta pengaturan finansial pemerintah lokal.

Penarikan dana ini menandai era baru dalam hubungan antara Gorontalo dan Bank SulutGo.

Apabila direalisasikan, tindakan ini bakal memiliki dampak signifikan tidak hanya pada pola kepemilikan bank, namun juga terhadap aliran dana dan sistim perbankan di Gorontalo.

Saat ini, perhatian difokuskan pada cara daerah akan menangani proses transisinya, serta tindakan yang diambil oleh pengelola BSG mengenai aliran besar uang keluar yang dapat menciptakan pola baru dalam interaksi antara daerah-daerah dalam Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lintas provinsi. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *